Minggu, 01 April 2012

Mahasiswa Universitas Sriwijaya Dukung Hari Earth Hour 2012




GS. Sabtu (31/3) malam, mahasiswa Unsri turut melakukan kegiatan hemat energy dalam memperingati Earth Hour 2012  selama 1 jam dari 20.30 – 21.30 PM salah satunya di lingkungan asrama mahasiswa. Suasana kamar asrama mahasiswa terlihat gelap gulita dan hanya sedikit kamar yang menghidupkan lampunya kemungkinan masih ada mahasiswa yang belum tahu manfaat dari Earth Hour. Mahasiswa Universitas Sriwijaya  secara tidak langsung mendukung atas kegiatan Earth Hour karena telah ikut serta dalam kegiatan Earth Hour 2012.


Dalam salah satu catatan online di situs cek-info.blogspot.com, Asmara Susanto mengiformasikan Earth Hour merupakan  salah satu kampanye WWF, organisasi konservasi terbesar di dunia besutan PBB, yang berupa inisiatif global untuk mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk turut serta mematikan lampu dan peralatan elektronik yang berkaitan dengan listrik PLN yang sedang tidak dipakai selama satu jam, pada setiap hari Sabtu di minggu ke tiga bulan Maret setiap tahunnya. Kegiatan Earth Hour mulanya diadakan pada tanggal 31 maret 2007.


Sejarah terbentuknya Earth Hour dari kampanye kolaborasi antara WWF-Australia, Fairfax Media, dan Leo Burnett untuk kota Sydney, Australia, dengan tujuan mengurangi gas rumah kaca akibat global warming di kota tersebut sebanyak 5% pada tahun 2007. Keberhasilan kampanye ini diharapkan dapat diadopsi oleh masyarakat, komunitas, bisnis, serta pemerintah lain di seluruh dunia sehingga seluruh warga dunia dapat menunjukkan bahwa sebuah aksi individu yang sederhana sekalipun bila dilakukan secara masal akan membuat kehidupan kita di bumi ini menjadi lebih baik.

Riska Fitrah Aprianti Agroekoteknologi 09 mengatakan “saya setuju  dengan proram ini karena lebih mmunculkan kesadaran terhadap lingkungan kita terutama di era global warming yg merangkak perlahan-lahan sayang hanya satu kali dalam setahun, diakhir bulan maret”. Komentar Muhammad Cahya Pratama THI 09 mengatakan “kurang efektif,soalnya cuma segelintir orang aja yang tau terus yang tau juga kurang  ada inisiatif buat pertisipasi”. Dan komentar Essy Novita Sati AET 10 mengutarakan “Kurang efektif karena hanya segelintir saja yang tau dan juga tidak hanya dengan mematikan listrik saja dalam menjaga lingkungan tetapi bisa juga menanam pohon untuk menjaga lingkungan”.(arf)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas komentar anda