Kamis, 22 Desember 2011

Prof. Badia Perizade : “Ini Pengalaman Pertama Saya Naik Kereta Menuju Kampus”

Prof. Badia Perizade saat menunjukkan tiket kereta bersama salah seorang wisudawati dan wali mahasiswa di ruang tunggu stasiun Kertapati



           GS. Kemacetan total yang terjadi di sepanjang jl. Raya Palembang-Prabumulih pada Kamis (22/12) pagi membuat rektor Universitas Sriwijaya Prof Dr Badia Perizade MBA beserta para jajarannya menggunakan alat transportasi alternatif Kereta Api menuju kampus Indralaya. Hal ini dilakukan untuk efisiensi waktu karena beliau akan menghadiri wisuda ke-101 Universitas Sriwijaya di kampus Indralaya
            Saat diwawancarai, beliau menuturkan bahwa hal ini telah dikoordinasikan dengan pihak dishub agar dapat mengangkut seluruh penumpang yang terjebak macet menuju indralaya.
“Tadi pagi saya mendapat info bahwa jalan menuju indralaya macet total karena adanya truk batubara yang terbalik. Untuk itu saya meminta ibu Dewi (salah satu staf unsri.red) untuk berkoordinasi dengan Dishub agar menyediakan kereta tambahan menuju kampus indralaya, supaya dapat mengangkut para mahasiswa, serta para jajaran Unsri dan wisudawan yang akan menghadiri acara wisuda ke-101 Universitas Sriwijaya.” Tutur beliau.
            Dishub Kota Palembang, Bapak Nilwan menjelaskan bahwa jumlah gerbong yang diberangakatkan menuju indralaya telah ditambah sebanyak 8 buah, sehingga seluruhnya berjumlah 10 gerbong.
“Kami telah mempersiapkan 10 gerbong pada hari ini, lebih banyak 8 gerbong dari pada hari-hari biasa. Gerbong tersebut terdiri dari 7 gerbong Bisnis, 1 Ekonomi, dan 2 Seruni.”
            Ada hal yang menarik didalam kereta yang diberangkatkan dari stasiun Kertapati pada pukul 9.45 wib tersebut. Saat wartawan Gelora Sriwijaya berkesempatan berbincang dengan ibu rektor selama perjalanan menuju kampus Indralaya, beliau mengungkapkan bahwa ini adalah perjalanan pertamanya menuju kampus dengan menggunakan kereta.
“Wah, ini pengalaman pertama saya naik kereta api menuju kampus. Dan saya juga mau dong menikmati angin sepoi-sepoi dari dalam kereta.” Tutur beliau sambil bercanda bersama wartawan GS.
            Perjalanan selama 30 menit tersebut juga sempat dimanfaatkan oleh salah seorang dosen FKIP Biologi, Ibu Tasmania Puspita untuk berpantun kepada rektor dan jajarannya.
“22 Desember hari ibu, naik kereta ke Indralaya. Jika Unsri ingin maju, Kereta langsung ke kampus kita.” Begitulah isinya.
Spontan ibu Badia beserta para penumpang lainnya memberikan tepuk tangan meriah setelah Ibu Tasmania membacakan pantunnya.
            Ketika disinggung soal jadwal dimulainya acara wisuda yang tertunda akibat macet, Ibu Badia menjelaskan bahwa wisuda akan tetap dilaksanakan dan akan dimulai ketika beliau tiba di kampus nanti.
        Kereta tersebut tiba di stasiun Indralaya pada pukul 10.15 wib dan Rektor beserta para jajarannya langsung menuju auditorium Unsri untuk memulai acara wisuda.(hdi)

GALERI FOTO
BY : hadi (GS.doc)

Rektor Unsri beserta para jajarannya saat akan memasuki Kereta tujuan Indralaya


Suasana saat para penumpang memasuki gerbong-gerbong kereta


Prof. Badia Perizade sedang asik berbincang didalam kereta


Para jajaran Universitas Sriwijaya


Prof. Badia Perizade bersama Ibu Dewi, yang mengkoordinir kereta kepada Dishub

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas komentar anda