Selasa, 19 Juli 2011

Pilrek UNSRI 2011 Dinilai Sarat Politisi, Mahasiswa Lakukan Longmarch


           GS. Aksi menolak intervensi mendiknas dan seruan pelaksanaan pemilihan rektor yang jujur, adil, dan bersih terjadi pada selasa (19/7) di Universitas Sriwijaya kampus Indralaya. Aksi berupa longmarch mengelilingi kampus Universitas Sriwijaya oleh gabungan anggota BEM Unsri dan BEM Fakultas ini dilakukan sebagai momentum suksesi pergantian pucuk pimpinan di Universitas Sriwijaya yang telah bergulir.
           Dalam aksi yang berlangsung kurang lebih dua setengah jam ini, mereka mendeklarasikan Gerakan Mahasiswa Mengawal Pemilihan Rektor UNSRI (GEMMPAR UNSRI). Mereka menyatakan menolak segala bentuk intervensi Mendiknas dalam pilrek 2011-2015, mendesak MA segera menyelesaikan judisial review Permendiknas no. 24 tahun 2010, optimalisasi peran panitia pilrek sehingga tercipta pilrek yang jujur, adil, dan bersih, dan meminta adanya keterlibatan mahasiswa dalam pemilihan rektor tahun ini.
       Menurut Dedi Susanto, presma BEM Universitas Sriwijaya, dengan ditetapkannya peraturan pilrek dalam permendiknas bahwa alokasi hak suara 35% suara mendiknas dan 65% suara senat universitas, maka hal tersebut merupakan bentuk lain dari pengebirian suara demokrasi di kampus. Hak suara mutlak hanya dipegang oleh dewan senat dan mendiknas. Mahasiswa hanya boleh jadi penonton di luar lapangan. Belum lagi dengan adanya suara mendiknas yang sangat dominan, nantinya rektor akan lebih mementingkan kepentingan menteri daripada aspirasi grassroot di internal kampus.
“Tidak ada nya hak suara untuk mahasiswa dan adanya alokasi hak suara 35% yang mutlak dipegang oleh mendiknas ini dikhawatirkan hanya akan menjadi komoditas politis dan mengesampingkan aspek akademis  dan akan dikhatirkan juga bahwa rektor akan tunduk kepada menteri.” Pungkasnya saat ditemui di sela-sela aksi.
           Dia juga menambahkan dalam orasinya bahwa seperti kita ketahui jabatan menteri merupakan jabatan politis, ini artinya akan ada politisi kampus. Kampus hanya akan menjadi komoditas politis dan mengesampingkan aspek akademis seperti yang terjadi di Institut Teknologi Sepuluh November (ITS)Surabaya.
         Namun dalam aksi ini, para anggota GEMMPAR tidak berhasil menemui ketua panitia pilrek unsri. Ruang panitia pilrek unsri sendiri terlihat lenggang dan hanya ada dua staf tanpa adanya ketua panitia di tempat, padahal hari ini adalah jadwal pengumuman bakal calon rektor Unsri 2011-2015.

(oleh: dilya)
(foto: dot)

1 komentar:

  1. ayo dong LPM unsri.... go-online dooong. mungkin paper udah ga diminati sama mahasiswa. tapi kalau online banyak kog mahasiswa yang respect sama berita tentang unsri. mereka butuh berita ter-UPDATE dan cepat dari UNSRI. kan gak musti berita aja, rubrik hiburan juga kan gapapa sekalian nambah wacana bacaan. sekalian ajang SHOW OFF kalian di mata MABA. thanks -mahasiswa unsri 08-

    BalasHapus

terima kasih atas komentar anda