Selasa, 05 Juli 2011

Dibalik produksi teh, Dempo...



Pada Rabu,29 Juni 2011 sekitar pukul 07.00 pagi Ditemui  Pak Legiman, salah seorang buruh/pemetik teh yang sedang sibuk mengikat pucuk-pucuk teh segar bersama beberapa temannya, bersedia memberikan informasi proses pembuatan teh dari hijau basah menjadi teh kering yang bisa kita nikmati.  Mereka bekerja di kebun teh kebanggaan masyarakat kota pagaralam  yang memang terkenal dengan hijaunya  teh dengan  luas  satu hektar. Dalam kebun itu mereka dibagi dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang memanen tiap bloknya/kelompok  dengan panjang seratus meter dan lebar 50 meter.

Pak Legiman dan temannya memanen pucuk-pucuk teh setiapa satu bulan sekali mulai dari pukul 07-00 pagi sampai selesai sekitar pukul 02.00 WIB. Dalam sekali panen biasanya mereka  dapat mengumpulkan 40 kg pucuk-pucuk daun teh segar dalam satu ikatnya , kemudian setelah di bawa ke pabrik diproses menjadi teh kering sebanyak 4 kg sehingga mengerucut drastis. Ketika ditanyakan bagaimana tips untuk memilih teh yang baik dan juga pemasaran, Pak Legiman hanya bisa menjawab kami tidak tahu jelasnya karena itu kembali ke pabrik teh, mungkin  teh ini akan disortir sehingga terciptalah kualitas teh yang terbaik untuk di nikmati , Pt Perkebunan Nusantara VII adalah  satu-satunya pabrik teh disana milik BUMN. Hasil teh kering itu kemudian dikemas oleh para pegawai koperasi unit usaha daerah Pagaralam,  sehingga kemudian bisa dipasarkan secara regional bahkan sampai di ekspor keluar negeri.  Suatu kebanggaan tersendiri tentunya untuk masyarakat sumsel  umumnya dan kota pagaralam khusunya dapat memproduksi teh terbaik hasil bumi kita daerah pulau sumatera.

(oleh : febrianti)         
 fb  : feyri_tomboy@yahoo.com             
twitter : feyri_tomboy

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas komentar anda