GS- Menjelang pemilihan gubernur mahasiswa atau yang biasa
disebut pemira di fakultas Pertanian beberapa hari kemarin banyak tulisan-tulisan tanpa nama dengan kata-kata
tidak pantas yang mengeluhkan kepemimpinan gubernur dan wakil gubernur
mahasiswa periode 2011-2012 tidak terealisasikan dan tidak sesuai dengan visi
misi yang mereka ajukan.
Sudah ketiga kalinya tulisan keluhan salah seorang mahasiswa
terpampang di dinding-dinding dan majalah dinding fakultas pertanian. Akan
tetapi dalam tulisannya mengusung kepada penjelekkan nama baik dari teman-teman
mahasiswa.
Dalam tulisan kedua menjelaskan bahwa “jangan memilih si F
(inisial) karena hanya calon dari kaum-kaum musholla karena akan sama saja kepemimpinannya
seperti si bung E (inisial)”. Dalam tulisan terakhir si penulis ingin tidak
mencabut tulisannya serta menginginkan balasan tulisan dari wakil Gubernur
mahasiswa untuk menanggapi aspirasi si penulis (tulisan kertas).
Dalam berpolitik mahasiswa hal seperti biasa terjadi menjelang pemilihan pemimpin yang baru karena hal ini sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun atau dalam kiasan sudah menjadi dialog politik mahasiswa antara mahasiswa biasa dan petinggi badan eksekutif mahasiswa.
Dalam berpolitik mahasiswa hal seperti biasa terjadi menjelang pemilihan pemimpin yang baru karena hal ini sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun atau dalam kiasan sudah menjadi dialog politik mahasiswa antara mahasiswa biasa dan petinggi badan eksekutif mahasiswa.
Karena dalam kepemimpinan seseorang ada yang merasa
terealisasikan bahkan ada pula yang tidak merasakan dampak kemajuan pimpinannya
dalam memajukan fakultas Pertanian yang lebih baik.(kenzo)
cerdas kok musiman, klo emang cerdas sertakan nama di tulisannya bung, klo emang peduli dengan KMFP, mengemukakan pendapat boleh, tapi ingat harus dapat dipertanggung jawabkan
BalasHapussetuju..
BalasHapus