GS. Serikat Buruh Transportasi dan Angkutan (SBTA) kampus Universitas Sriwijaya Indralaya menolak adanya Transmusi yang masuk ke Indralaya. Pasalnya hal tersebut dapat menjadi saingan bagi para supir bis Indralaya. Setiap harinya, tak kurang dari 50 bis Indralaya keluar masuk kampus Unsri untuk mengantarkan mahasiswa Unsri. BisIndralaya yang biasanya 2 kali mengangkut penumpang dapat berkurang. Organisasi yang sudah ada sejak Unsri berdiri di Indralaya ini merasa keberatan bila armada baru Unsri di tambahkan mengingat kereta mahasiswa sudah ada. Andi (20) selaku kordinator lapangan (korlap) SBTA mengungkapkan ketidak setujuannya Trans Musi di Indralaya.
“Mahasiswa dari kereta api sudah ado, yo jadilah. Nambahi armada be di layokan” Ujarnya saat ditemui oleh GS, Selasa, (14/02).
Masalah lain yang dihadapi oleh SBTA adalah akses jalan menuju kampus Unsri yang sering terjadi kemacetan dan jalan yang banyak berlubang.
“Mobil batubara, terbalik .mobil jadi lambat memotongnya juga susah, dio kan konvoi mobil besakkan. Kalo sekarang jalan sudah lancar tapi kendala nya masih banyak jalan berlobang itu. Nambahi macet” tandasnya
Diakhir pembicaraan Andi menganjurkan untuk jalan Palembang –Indralaya untuk segera diperbaiki. Sehingga jalan lancar dan tidak ada halangan.(Dheni)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentar anda