GS. Senin (02/01) Kelangkaan Bensin dibeberapa tempat terutama di Inderalaya sudah dirasakan sejak tanggal 21 Desember 2011 lalu. Hal ini sudah banyak dikeluhkan mahasiswa yang tinggal di Inderalaya serta masyarakat sekalipun. Keterbatasan Bensin di Inderalaya dilatarbelakangi macet yang berkepanjangan sewaktu-waktu dan juga penyebrangan pembawa bahan bakar bensin dan solar yang sulit akibat gelombang yang sedang pasang dan iklim yang tidak bersahabat. Untuk medapatkan bensin banyak mahasiswa serta masyarakat yang mengantri dari pagi hari dan membuat barisan hampir lebih dari dua barisan. Selain itu masalah ini dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai peluang bisnis.
Banyak masyarakat setempat yang membawa drigen bensin dan dijual eceran dengan harga bervariasi dari harga Rp 5.500 sampai Rp 7000. Untuk kalangan mahasiswa rantau untuk membeli bensin susah karena keuangan yang pas mahasiswa diwajibkan untuk membeli bensin secara penuh sebagai stok agar tidak habis. Selain itu dapat disolusikan untuk mahasiswa dapat berkuliah dengan berjalan kaki, ataupun menggunakan angkutan desa dan bersepeda untuk menghemat pembelian bensin dan juga menyehatkan untuk tubuh dan lingkungan.Sehingga masalah ini dapat teratasi walau dengan kegiatan kecil sekali pun terutama di kalangan mahasiswa.(arif)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentar anda