Kamis, 25 Agustus 2011

Misteri Kapal Nabi Nuh AS


Siapa yang tidak kenal kisah Nabi Nuh AS Yang diutus Allah SWT untuk mengajak kaumnya menyembah Allah, namun hanya mendapatkan pengikut sebanyak 70 orang dengan delapan anggota keluarganya. Akhirnya beliau memohon pada Allah agar memberi pelajaran pada kaumnya yang suka membangkang dan doanya terkabul. Seperti yang tertulis di QS Al Mu’minun: 27; “Bersiaplah Engkau (Nabi Nuh) dengan kapalmu, bila tiba perintah-Ku dan terlihat tanda-tanda dari-Ku, maka segeralah angkut bersamamu di dalam kapalmu dan kerabatmu, dan bawalah dua pasang dari setiap jenis makhluk yang ada di atas bumi dan berlayarlah dengan seizin-Ku.”
Benarlah, hujan turun tiada henti yang menenggelamkan umat Nabi Nuh AS, kecuali beberapa orang yang telah diselamatkan di dalam kapal bersama pasangan-pasangan makhluk yang ada di bumi. Mukjizat Allah ini telah dikabarkan oleh tiga agama besar, Islam, Kristen dan Yahudi selama ribuan tahun. Namun tidak ada yang tahu keberadaan kapal tersebut. Hanya sebuah pesan tertulis di QS Huud:44;”Dan difirmankan, “Hai bumi, telanlah airmu, dan hai langit (hujan) berhentilah.” Air pun disurutkan, perintah pun diselesaikan dan bahtera berlabuh di atas bukit Judi, dan dikatakan, “kebinasaan bagi kaum yang zalim.” Tapi tidak ada yang tahu dimana bukit Judi terletak. Yang pasti al-Judy berarti bukit yang tinggi.
Sekitar 4800 tahun sejak peristiwa tersebut, sejumlah ilmuwan dari kelompok komunitas Kristen China dan Turki mengumumkan penemuan bahtera Nabi Nuh di gunung Ararat, Turki pada ketinggian 4000 meter. Tim peneliti yang tergabung dalam “Noah’s Ark Ministries International” tersebut yakin kebenaran penemuan mereka sebesar 99,9 persen merupakan perahu Nabi Nuh AS. Klaim penemuan ini memang bukan satu-satunya dan pertama. Sejumlah nama besar, seperti Marco Polo, Georgio Hagopian, Violet Cumming dan beberapa orang lain mengaku pernah menemukan lokasi kapal di tempat yang berbeda-beda, hanya sayang penemuan-penemuan ini belum dapat dibuktikan kebenarannya.
Benar atau tidaknya penemuan di bukit Ararat ini tentu masih harus dibuktikan. Namun jika benar, hal ini merupakan penguat bukti kebenaran wahyu Allah SWT. Sebuah pesan yang jelas tersurat di dalamnya bahwa Azab Allah sangatlah pedih bagi kaum yang mendustakannya. Peringatan adanya bencana yang dapat menyapu bersih suatu kaum akibat kezaliman dan pembangkangan terus menerus yang dilakukan, pastilah benar adanya. Semoga peringatan tersebut menjadikan kita kembali bersungguh-sungguh dalam menjalankan ketaatan kepada Allah SWT dan menjauhi kemaksiatan kepada-Nya, karena adanya rasa takut terhadap kedahsyatan azab Allah SWT. Wallahu’alam
oleh : tim redaksi
(sumber : http://www.alifmagz.com ) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

terima kasih atas komentar anda