GS. Soft skill merupakan kemampuan tak terlihat yang diperlukan untuk sukses, misalnya kemampuan bekerja sama, kemampuan interaksi sosial, keterampilan interpersonal, kemampuan berbahasa, kebiasaan dan kepekaan, Dalam dunia pekerjaan soft skill sangat di butuhkan.
Pengembangan soft skill di perguruan tinggi tidak begitu tercapai secara maksimum, kita dapat melihat mahasiswa sekarang lebih senang demo, ugal – ugalan, dan bahkan mencari keonaran, tidak jarang lagi dijumpai mahasiswa yang tauran antar fakultas. Mahasiswa yang sudah tamat kuliah (lulusan sarjana) susah untuk mencari pekerjaan karena soft skill dan hard skillnya hanya sedikit di dapat dalam perguruan tinggi.
Soft skill dan hard skill yang tidak terlatih akan sulit berbaur dalam dunia pekejaaan tak jarang lulusan sarjana yang sudah bekerja tidak bertahan dalam dunia pekerjaan mereka di sebabkan karena mereka kurang mampu berkomunikasi, tidak memiliki empati, tidak dapat bekerja sama dalam tim, kurang inisiatif dalam pekerjaan, termasuk kurang inisiatif bertanya, dan kurang berani bermimpi (membuat dreams), fokus pada kendala bukan pada mimpi.
Dalam dunia perkuliahan mahasiswa lebih fokus pada kemampuan analitis, berpikir ilmiah, pencapaian nilai kognitif (Hard Skill). Mahasiswa dapat melakukan berbagai cara apapun untuk mendapatkan nilai yang bagus atau IP yang besar seperti belajar tanpa memperhatikan lingkungan sekitar, menyontek, dan sebagainya. Peran dosen pun lebih dominan sebagai sumber informasi, untuk pencapaian penguasaan materi oleh mahasiswa, sehingga pembelajaran berlangsung seperti “pertemuan kepala negara dengan rakyatnya”. Pertemuan yang sangat singkat sehingga interaksi antara dosen dan mahasiswa kurang terjalin, serta mahasiswa yang segan untuk bertanya sama dosen dan juga mahasiswa yang tidak memiliki keberanian.
Cara mengembangkan soft skill yaitu menumbuh kembangkan keterampilan berkomunikasi baik komunikasi secara lisan dan komunikasi secara tulisan, mempunyai keberanian untuk bermimpi, menentukan tujuan hidup, dapat memanajemen waktu, meningkatkan motivasi, berpikir kreatif, kemampuan dan kemauan belajar, ketahanan menghadapi tekanan, dapat bekerjasama dalam tim, kemampuan berorganisasi, kemampuan memimpin, berkepribadian ramah, sopan dan baik.
Kesuksesan seseorang tidak di tentukan semata – mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dengan orang lain (soft skill).
Hard skill merupakan faktor penting dalam dunia pekerjaan karena disini lah kita mendapat materi – materi pembelajaran yang bermanfaat dalam dunia kerja namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih di tentukan oleh soft skill yang baik. Maka tak sedikit perusahaan – perusahaan yang menerima karyawan baru cenderung memilih calon yang memiliki ke pribadian yang baik meskipun hard skillnya standar. Alasannya sederhana : memberikan pelatihan keterampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. faktor utama keberhasilan adalah kepercayaan diri, daya adaptasi, kepemimpinan dan kemampuan berorganisasi.
Dalam hal ini perguruan tinggi harus dapat menciptakan LULUSAN yang mempunyai soft skill yang baik, menguasai teknologi, bekerja mandiri, mempunyai ilmu pengetahuan yang baik, berfikir analitis, berpikir logis, dapat bekerja sama dengan tim, serta dapat berkomunikasi baik secara lisan dan tulisan.
By : Lena Lusiana Sihombing.
Baca Selanjutnya »»