Menjadi salah satu mahasiswa berprestasi, merupakan sesuatu hal yang ingin dicapai oleh semua mahasiswa di sebuah perguruan tinggi. Apalagi, menjadi mahasiswa berprestasi di tingkat universitas sehingga nantinya bisa terpilih mewakili almamater tercinta di tingkat nasional. Dan untuk menjadi sosok seperti itupun, butuh pengorbanan yang tidak sedikit serta perjuangan yang tak kenal lelah demi mengharumkan nama Universitas di tingkat nasional.
Desi Oktariana, terlahir dari pasangan bapak Al-Fatah dan ibu Hermawansiah. Anak pertama dari tiga bersaudara yang lahir pada tanggal 13 Oktober 1990 ini, merupakan mahasiswi program studi Pendidikan Dokter Umum angkatan 2008 Unsri yang telah berhasil meraih predikat sebagai mahasiswa berprestasi 2011 di tingkat Universitas. Keberhasilannya di tingkat universitas inilah yang kemudian sukses membawanya menembus 16 besar sebagai Finalis mahasiswa berprestasi tingkat Nasional Agustus lalu di Jakarta. Bahkan, sebelumnya pada tahun 2010, Desi telah meraih peringkat ketiga sebagai mahasiswa berprestasi tingkat Universitas.
Bagi Desi sendiri, sebenarnya mahasiswa berprestasi itu adalah suatu penghargaan bagi mahasiswa yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik yang dibuktikan dengan nilai IPK yang tinggi. Tapi, juga berprestasi di bidang-bidang lain seperti organisasi, kompetisi dan kegiatan lainnya. Selain itu, mahasiswa berprestasi juga merupakan suatu ajang dimana kita bisa mengembangkan potensi baik hard skill maupun soft skill, sehingga sangat baik untuk diikuti. Karena dengan mengikuti kompetisi banyak sekali manfaat yang bisa diperoleh baik untuk karir, link, maupun persahabatan sehingga tidak ada ruginya bagi dirinya.
Ia sempat menceritakan bagaimana pengalamannya ketika bisa terpilih menjadi Finalis Mahasiswa Berprestasi tingkat nasional di Jakarta. Desi mengaku bahwa ia bertemu dengan orang-orang yang “inspirasional” dan benar-benar “great people”. Di saat itulah Desi mengaku bahwa ternyata dirinya masih sangat kecil jika dibandingkan dengan finali-finalis lain yang berasal dari seluruh Indonesia. Dimana rata-rata para finalisnya telah mengikuti berbagai kegiatan Internasional mewakili Indonesia. Selain bertemu dengan mahasiswa-mahasiswa berprestasi tersebut, ia juga berkesempatan bertemu dengan Menteri Pendidikan Nasional dan Dirjen Dikti serta mengikuti upacara kemerdekaan di Istana Negara.
Untuk menjadi seorang mahasiwa berprestasi itu tidak mudah. Selain seorang mahasiswa harus memiliki kecerdasan yang tinggi di bidang akademik, pembekalan-pembekalan yang lainnya juga perlu dipersiapkan agar bisa berkompetisi dengan baik bersama para finalis lainnya. Desi juga mengungkapkan bahwa banyak sekali hal yang perlu dipersiapkan salah satunya sebagai mahasiswa yaitu kita harus tetap menjunjung Tri Dharma Perguruan Tinggi dimana pendidikan itu harus diutamakan. Selain itu desi juga senang mengikuti beberapa organisasi dan mempunyai minat yang besar terhadap karya ilmiah serta mengikuti aktivitas yang bergelut tidak hanya di nasional tetapi juga suka bergelut di tingkat internasional.
Selain mengikuti berbagai perlombaan penulisan karya ilmiah, Desi juga sangat meminati organisasi. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya organisasi-organisasi yang sedang maupun yang telah dia ikuti, diantaranya di tingkat lokal sebagai ketua umum forum kajian ilmiah dan akademik FK Unsri, mantan kepala departemen pendidikan dan profesi BEM FK Unsri, mantan kepala departemen kajian ilmiah klub akademi FK Unsri, anggota Ibnu Sina LDF FK Unsri. Sedangkan ditingkat nasional Desi juga merupakan anggota Forum Ukhuwah Lembaga Dakwah FK, anggota BAPIN FK.
Sama dengan berbagai organisasi yang diikuti, Desi juga mempunyai banyak sekali prestasi yang dimiliki sejak dari bangku sekolah hingga duduk di perkuliahan sebagai mahasiswa kedokteran disamping terpilih menjadi Finalis Mahasiswa berprestasi Nasional. Diantaranya selalu menjadi juara umum sejak dari kelas 1 SMA hingga kelas 3, menjadi juara 2 siswa berprestasi di kota Palembang, juara harapan 2 karya tulis dan diskusi dari departemen pendidikan profinsi Sumsel, memasuki perkuliahan Desi pernah mengikuti lomba karya tulis ilmiah di Bali 2010, juara 1 lomba Esai ilmiah di Semarang FK UNDIP, juara harapan 1 lomba karya tulis ilmiah di Semarang, juara harapan 1 lomba Paper Competition IMCEF di Malang, Finalis Scientific Atmosfher 2011, juara 2 Musabaqoh karya tulis Qur’an tingkat Universitas, juara 1 lomba karya tulis ilmiah ajang LKIM FK Unsri, juara 1 Esai LKIM FK Unsri. Selain itu, Desi juga sempat menjadi delegasi dalam perlomba cepat-tepat Fisiologi di Kuala Lumpur selama dua tahun berturut-turut (2010-2011).
Desi yang sangat mengidolakan baginda Rasulullah saw ini mempunyai cita-cita yang sangat mulia. Desi ingin agar dirinya dapat bermanfaat bagi kehidupan, tidak hanya semasa hidupnya namun juga untuk masa yang akan datang. Selain itu, Desi juga ingin menginspirasi banyak mahasiswa terutama para adik tingkatnya di Fakultas Kedokteran kalau mahasiswa itu dapat melakukan banyak hal dan bukan hanya kuliah saja. Karena, selain belajar Desi ingin membuktikan bahwa banyak sekali hal yang bisa kita lakukan sebagai seorang mahasiswa. Desi pun sebenarnya sadar bahwa untuk kuliah di Fakultas Kedokteran ia mempunyai jadwal yang sangat padat. Maka untuk mengatasi permasalahan tersebut, ia harus pandai-pandai membagi waktu. Misalnya, ia harus kuliah penuh dari pagi hingga sore selama lima hari. Untuk mensiasati itu, maka ia memanfaatkan hari Sabtu dan Minggu untuk berorganisasi. Ia tak ingin ada waktu yang kosong atau terbuang begitu saja.
“Apapun yang terjadi tetap berprestasi aja, jangan terpaku hanya pada satu sisi dalam kehidupan kita. Sebenarnya, kita bisa berbuat lebih. Karena manfaatnya bukan hanya dapat kita rasakan sekarang namun juga 10 atau 20 tahun yang akan datang”. Itulah sedikit pesan yang disampaikan oleh Desi untuk seluruh mahasiswa Unsri. Dengan mengikuti berbagai aktivitas, ataupun kegiatan lomba-lomba kita juga bisa membawa nama harum almamater kita bahkan tidak juga untuk dirika kita sendiri, namun kita juga turut menyumbang untuk kemajuan bangsa.
Menjadi mahasiswa tingkat akhir, itulah yang kini tengah dijalani Desi. Dengan menjadi mahasiswa tingkat akhir, kini Desi ingin fokus sepenuhnya pada pendidikannya. Berhubung ia telah mempunyai banyak pengalaman di bidang organisasi dan yang lainnya, maka kini Desi ingin fokus pada kuliahnya dan mengimplementasikan ilmu yang telah ia dapat. “…Tujuan saya adalah menjadi dokter” begitulah ucapnya ketika ditanya apa tujuan Desi selanjutnya. Namun, Desi tetap bercita-cita agar dirinya membawa kemanfaatan bagi orang banyak.
“orang-orang yang berbahagia itu merupakan orang-orang yang selalu memberikan yang terbaik dalam hidupnya bukan hanya memiliki yang terbaik” itulah motto hidup yang diberikan oleh seorang Desi Oktariana kepada seluruh mahasiswa sehingga bisa menjadi penyemangat dalam melakukan segala aktivitas.(avia)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
terima kasih atas komentar anda