Minggu, 27 November 2011

Teknik Kimia Unsri Gelar Acara Silaturahmi


            GS. Teknik Kimia Unsri menggelar acara Silaturahmi Keluarga Besar Teknik Kimia Universitas Sriwijaya pada Sabtu (25/11). Acara tersebut merupakan Kegiatan silaturahmi antar mahasiswa dari seluruh angkatan dan para dosen yang berasal dari Teknik Kimia Unsri.
            Dalam acara yang bertempat di aula fakultas teknik kampus Palembang tersebut, para mahasiswa teknik kimia Unsri disuguhkan beberapa pertunjukan seperti paduan suara yang dibawakan oleh para mahasiswa Teknik Kimia angkatan 2011. Selain itu, Acara silaturahmi ini juga diisi dengan penyampaian motivasi oleh salah satu dosen teknik kimia yaitu Dr. Ir. Hj. Tri Kurnia Dewi, M.Sc.
            Menurut Achmad Zaidan yang  merupakan  salah satu peserta dalam acara itu menuturkan bahwa acara silaturahmi ini merupakan hal yang bermanfaat khususnya bagi mahasiswa Teknik Kimia Sendiri
“dengan diselenggarakannya acara ini, para mahasiswa teknik kimia unsri dari berbagai angkatan dapat berkumpul dan bersilaturahmi, sekaligus sebagai ajang pengakraban keluarga teknik kimia.” Ungkapnya.(dot)



Paduan Suara Tekim Unsri 2011

Baca Selanjutnya »»  

Sabtu, 26 November 2011

Kick Andy Unsri Meriah

                GS. Bertempat di Auditorium Unsri Indralaya, Jum’at (25/11), BEM Unsri mengadakan sebuah acara yang istimewa bagi mahasiswa. Yaitu sebuah reality show yang dipandu oleh Andy F Noya, apalagi kalau bukan Kick Andy. Dengan mengangkat tema Lentera Jiwa, lebih dari tiga ribu mahasiswa sangat antusias dalam acara ini. Hal ini terlihat dari antrean yang penuh di pintu masuk dan padatnya auditorium Unsri. Banyaknya mahasiswa yang dapat turut serta dalam acara ini juga karena didukung oleh pihak penyelenggara yang telah menyediakan tiket dalam jumlah banyak dan tiketpun tidak dipungut biaya.

Intan, salah satu mahasiswa fakultas Pertanian Unsri menuturkan bahwa Ia merasa senang karena berkesempatan untuk hadir dan turut berpartisipasi pada acara ini walaupun ia harus berjuang untuk mendapatkan tiket.
“kemarin saya baru mendapatkan tiket pukul 5 sore, syukur alhamdulliah hari ini dapat hadir dalam acara kick andy” pungkasnya.
            Acara tersebut berlangsung meriah, dengan mengundang Iwan Setyawan, seorang penulis dan motivator dan Wahyu Aditya seorang designer dan animator sebagai narasumber. Selain itu, acara yang berlangsung dari pukul 14.00-17.00 WIB di auditorium Unsri ini juga dimeriahkan oleh Penta Boys, yakni sebuah grup music akapela yang berasal dari Jakarta Acara. Acara Kick Andy dibuka dengan kata sambutan yang disampaikan oleh Rektor Unsri, Prof. Badia Perizade.
            Tak kalah ramainya seperti didalam, ternyata diluar juga para mahasiswa ramai mengunjungi stan penjualan souvenir yang bertema Kick Andy. Disana tersedia pin, kaos, tas, buku, serta poster-poster. Tidak hanya bisa membeli souvenir tersebut, kita juga bisa mendapatkan tandatangan serta ucapan langsung yang akan dituliskan pada barang yang telah kita beli seperti poster dan buku dari Andy F. Noya. Barang yang telah kita beli tersebut tidak langsung kita bawa pulang, namun akan disimpan terlebih dahulu oleh panitia penjual untuk diserahkan pada Andy F. Noya dan bisa diambil oleh pembeli pada keesokan harinya. Poster-poster dan buku yang akan diberi tandatangan oleh Andy F. Noya tersebut hanya tersedia dalam jumlah terbatas, hal ini disebabkan karena pihak penjual menghormati kesibukan Andy yang terlalu banyak.(via)
Baca Selanjutnya »»  

Kamis, 24 November 2011

Hasil Technical Meeting Open Recruitment LPM Gelora Sriwijaya Unsri, Kamis (24/11)

Hasil Technical Meeting Open Recruitment LPM Gelora Sriwijaya Unsri, Kamis (24/11)

Hari 1
Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar
Hari/tanggal       : Sabtu/26 November 2011
Waktu               : 08:00 s.d 15:00 WIB
Tempat             : Wisma Prodexim (belakang hotel Horison)
Perlengkapan     :
·         Menggunakan kemeja bebas,
·         bersepatu
·         Almamater
·         Alat tulis

Hari 2
Kegiatan Lapangan
Hari/tanggal       : Minggu/27 November 2011
Waktu               : 07:00 s.d Selesai
Tempat             : Lapangan D3 Fakultas Ekonomi Unsri (berkumpul di depan Graha Sriwijaya)
Perlengkapan     :
·         Menggunakan Kaos dan sepan berwarna hitam (bagi yang berjilbab,juga  gunakan jilbab hitam),
·         Almamater
·         Bersepatu
·         Satu Koran yang terbit pada hari minggu (27/11)
·         Kertas A4 2 buah
·         Pensil yang belum diruncing
·         Alat Tulis
·         Kado berupa benda seharga antara 5rb-8rb
·         Snack (maksimal seharga 5rb)

N.B.
·         Lokasi PJTD hari 1 nanti akan dikonfirmasi via sms
·         Bagi peserta yang berdomisili di Indralaya, silahkan konfirmasi sdr.arif 085768547695 untuk berangkat bareng.
·         Khusus peserta Kampus Palembang, diharapkan untuk dapat menyelesaikan syarat-syarat pendaftaran saat registrasi sebelum acara dimulai. (membawa Foto 3x4 sebanyak 2 lembar, fotocopy KPM 1lembar, Uang PJTD Rp35.000,- )
·         Info lebih lanjut à cp 087795017262
Baca Selanjutnya »»  

Peserta Acara Kick Andy Goes To Campus, Serentak Ambil Tiket Hari Ini

            GS. Acara Kick Andy Goes To Campus yang akan berlangsung di auditorium Unsri pada Jum’at (25/11) mendapat respon sangat baik dari para mahasiswa. Hari ini (Kamis 24/11) sekitar 2000 peserta Kick Andy yang telah mendaftar beberapa minggu sebelumnya serentak mengambil tiket di posko yang telah disediakan panitia di auditorium Unsri Indralaya.


            Posko yang dibuka sejak pukul 10 pagi hingga pukul 4 sore tersebut ramai dikunjungi para peserta Kick Andy, baik yang berasal dari mahasiswa maupun umum. Sebelum mengambil tiket, para peserta terlebih dahulu melihat nomor urut tiket pada papan pengumuman yang telah tersedia. Papan pengumuman tersebut dibagi untuk tiap-tiap fakultas. Setelah mengetahui nomor urut tiket, para peserta dapat mengambil tiket pada posko yang ada sesuai dengan nomor urut. Nomor urut pada tiket tersebut juga nantinya merupakan nomor urut kursi yang akan masing-masing peserta tempati saat acara berlangsung.
            Untuk mengambil tiket tersebut, para peserta diwajibkan membawa KPM atau KTP, baik untuk yang diwakilkan maupun yang mengambil langsung. Bagi peserta yang berhalangan hadir untuk mengambil tiket pada hari ini, diwajibkan untuk konfirmasi ke panitia terlebih dahulu dan tiket dapat diambil pada esok hari pukul 8 pagi ditempat yang sama.
“jika berhalangan hadir pada hari ini, pengambilan tiket dapat diwakilkan dengan menyertakan KPM atau KTP peserta. Namun jika tiket peserta benar-benar  belum dapat diambil, hendaknya peserta melapor kepada panitia dan tiket dapat diambil besok pukul 8 pagi disini.” Ungkap Reza Pahlevi, salah seorang panitia Kick Andy.
            Para peserta Kick Andy terlihat antusias dalam mengantri pengambilan tiket. Pada tiket tersebut juga terdapat nomor door prize yang akan diundi pada acara tersebut.(dot)
Baca Selanjutnya »»  

Sabtu, 19 November 2011

Pramuka Unsri Gelar Pelantikan Dewan Racana

GS.Gerakan pramuka ( Praja Muda Karana ) sudah lama kita kenal sejak duduk di bangku sekolah dasar, kegiatan ini diajarkan untuk bersikap disiplin dan melatih minat dan bakat kita. Hingga di bangku kuliahpun kita masih menemukan kegiatan seperti ini. Tetapi lain halnya dibangku sekolah, di bangku kuliah kegiatan pramuka ini lebih banyak dan lebih bervariasi.
“pramuka di unsri ini masih perlu berbenah dan terus mengaplikasikan berbagai kegiatan. Beberapa kegiatan yang akan dilakukan yaitu forum racana yang akan dilaksanakan 3 bulan sekali,kemah dan bulan bakti pandega yang akan dilaksanakan bulan januari 2012 nanti di gelumbang.” Ungkap joko, pemangku adat yang akan dilantik saat ditemui anggota Pers sebelum acara dimulai .
Pramuka di Unsri sendiri berdiri 29 tahun yang lalu pada bulan Maret. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan beberapa waktu lalu adalah kegiatan menanam pohon di gunung dan beberapa kegiatan perkemahan yang dijuarai pramuka unsri di tingkat nasional. Mereka juga ambil andil jadi panitia saat jambore nasional lalu di teluk gelam dan juga Forum Rektor Indonesia-Thailand di Griya Agung. Pramuka juga akan melaksanakan KEMBARANAS yang diadakan 2 tahun sekali yang akan dilaksanakan di unsri pada 2013.
“kita mendapatkan kesempatan ini tidaklah mudah, setelah melalui proses seleksi yang ketat dan pesaing yang unggul di universitasnya masing-masing, salah satu syarat seleksi adalah kita harus menpunyai objek wisata yang bisa dinikmati dan haruslah menarik, dan alhamdulillah kita mendapat 9 suara dan akhirnya kegiatan nasional bisa dilaksanakan dipalembang dan seluruh biaya di tanggung oleh Dikti, dan kabarnya biayanya lebih besar dari tahun sebelumnya” ungkap karimah salah seorang alumni dari PRAMUKA unsri.
Seperti acara yang diselenggarakan pada  Kamis, 17 oktober 2011 kemarin adalah acara pelantikan para dewan racana baru yang terpilih setelah melalui proses musra yang dilaksanakan di LPM (Lembaga Pengabdian Masyarakat), kegiatan ini biasa lakukan saat kepengurusan baru. Acara ini dibuka dengan prosesi upacara pramuka dan di dihadiri para tamu diantaranya dari BEM Universitas Sriwijaya dan LPM Gelora Sriwijaya. Acara dibuka oleh Pembantu Rektor III pak Anis Saggaf. Pak anis berpesan kepada seluruh tamu dan anggota yang hadir “kita harus menumbuhkan kesadaran untuk memajukan universitas dan kebersamaan karena kegiatan apapun yang dilaksanakan secara bersama-sama akan mudah terlaksana”. Setelah acara selesai, diadakan prosesi foto bersama para tamu undangan dan PR III.(vita)


Dewan Racana Sultan Mahmud Badaruddin II :
Ketua              : Ases Robetia
Sekretaris        : M. Arif Rahman       
Bendahara       :Evan Pranata
Pemangku Adat :Joko

Dewan Racana Putri Rambut Selako :

Ketua              : Ika Hapsari
Sekretaris        : Nurleni Septika
Bendahara       : Ponirah
Pemangku Adat :Dela Heraini

Baca Selanjutnya »»  

Kembali ke Masyarakat Bersama BEMFKIP

GS. BEMFKIP UNSRI minggu kemarin telah melaksanakan “BATRAI” (Basic Training) untuk mahasiswa yang ingin bergabung dengn BEMFKIP. Ada yang beda dari batrai tahun ini dengan batrai –batrai sebelumnya. Mengapa? Karena batrai BEMFKIP tahun ini sedikit mengadopsi sebuah acara reality show yaitu “Jika Aku Menjadi”. Mahasiswa yang mencalonkan diri untuk bergabung dengan BEMFKIP harus ikut serta dalam kegiatan ini. Bertempatkan di sebuah desa perbatasan yang terdapat di kecamatan inderalaya utara yaitu desa Pulau Kabal, di sinilah peserta batrai diwajibkan untuk turut merasakan kehidupan masyarakat yang ada di desa ini selam 3 hari, terhitung sejak hari Jumat 11 november – minggu 13 november. Para peserta di bagi perkelompok dan tinggal di rumah-rumah masyarakat sekitar.
     Tiga hari tinggal di rumah masyarakat sekitar, peserta dituntut untuk menemukan permasalahan-permasalahan di desa ini, mulai dari sengketa lahan, minimnya fasilitas pendidikan, akses jalan yang sulit di lewati dsb. Tidak hanya mencari masalah yang ada, peserta juga harus bisa menemukan solusi yang tepat untuk mengatasi masalah-masalh yang ada. Untuk itu di hari terakhir berada di desa ini, peserta telah menyiapakan sebuah acara “seminar desa” yang mengundang pejabat pemerintahan dan satu anggota dewan. Disinilah peserta dan masyarakat bersatu berdialog dengan pejabat dan anggota dewan untuk menyuarakan dan menuntut hak-hak mereka. Seminarpun berlangsung lancar walau sempat agak sedikit memanas.
     Suasana sedih terlihat tatkala para peserta hendak berpisah dengan keluarga baru yang telah merak dapatkan sebelumnya. “saya sedih harus berpisah dengan keluarga ini, keluarga yang baik dan ramah” ujar salah seorang peserta yang tampak sedih usai berpisah dengan keluarga barunya. Memang, masyarakat sekitar yang meyoritas orang jawa sangatlah ramah. Keramahan masyarakat yang mungkin jarang kita temukan di kota-kota besar seperti Jakarta, dan palembang.
     Ditanyai mengenai latar belakang acara ini, yayan selaku ketua pelaksana mengatakan, ”kita sebagai mahasiswa harus berperan aktif, tidak hanya di kampus kita aktif, tapi di luarpun kita harus aktif, lihat sekitar kita, lihat lingkungan kita, siapa lagi yang akan menolong mereka kalau bukan kita sebagai mahasiswa sang agen perubahan. Ingatlah tri dharma pendidikan 1.pendidikan 2.penelitian dan pengembangan dan 3.pengabdian pada masyarakat. Ini merupakan wujud nyata kami dalam pengabdian pada masyarakat sebagai aktifis BEMFKIP UNSRI. HIDUP MAHASISWA!!!”. (D.G)  


Foto bersama para peserta batrai
Baca Selanjutnya »»  

Rabu, 16 November 2011

Surat Keputusan KPU Unsri

Berikut adalah surat keputusan mengenai jadwal Pemilu Universitas Sriwijaya






Baca Selanjutnya »»  

Minggu, 13 November 2011

Pengembangan Softskill di Perguruan Tinggi.



GS. Soft skill merupakan kemampuan tak terlihat yang diperlukan untuk sukses, misalnya kemampuan bekerja sama, kemampuan interaksi sosial, keterampilan interpersonal, kemampuan berbahasa, kebiasaan dan kepekaan, Dalam dunia pekerjaan soft skill sangat di butuhkan.
Pengembangan soft skill di perguruan tinggi tidak begitu tercapai secara maksimum, kita dapat melihat mahasiswa sekarang lebih senang demo, ugal – ugalan, dan bahkan mencari keonaran, tidak jarang lagi dijumpai mahasiswa yang tauran antar fakultas. Mahasiswa yang sudah tamat kuliah (lulusan sarjana) susah untuk mencari pekerjaan karena soft skill dan hard skillnya hanya sedikit di dapat dalam perguruan tinggi.
Soft skill dan hard skill yang tidak terlatih akan sulit berbaur dalam dunia pekejaaan tak jarang lulusan sarjana yang sudah bekerja tidak bertahan dalam dunia pekerjaan mereka di sebabkan karena mereka kurang mampu berkomunikasi, tidak memiliki empati, tidak dapat bekerja sama dalam tim, kurang inisiatif dalam pekerjaan, termasuk kurang inisiatif bertanya, dan kurang berani bermimpi (membuat dreams), fokus pada kendala bukan pada mimpi.
Dalam dunia perkuliahan mahasiswa lebih fokus pada kemampuan analitis, berpikir ilmiah, pencapaian nilai kognitif (Hard Skill). Mahasiswa dapat melakukan berbagai cara apapun untuk mendapatkan nilai yang bagus atau IP yang besar seperti belajar tanpa memperhatikan lingkungan sekitar, menyontek, dan sebagainya. Peran dosen pun lebih dominan sebagai sumber informasi, untuk pencapaian penguasaan materi oleh mahasiswa, sehingga pembelajaran berlangsung seperti “pertemuan kepala negara dengan rakyatnya”. Pertemuan yang sangat singkat sehingga interaksi antara dosen dan mahasiswa kurang terjalin, serta mahasiswa yang segan untuk bertanya sama dosen dan juga mahasiswa yang  tidak memiliki keberanian.
Cara mengembangkan soft skill yaitu menumbuh kembangkan keterampilan berkomunikasi baik komunikasi secara lisan dan komunikasi secara tulisan, mempunyai keberanian untuk bermimpi, menentukan tujuan hidup, dapat memanajemen waktu, meningkatkan motivasi, berpikir kreatif, kemampuan dan kemauan belajar, ketahanan menghadapi tekanan, dapat bekerjasama dalam tim, kemampuan berorganisasi, kemampuan memimpin, berkepribadian ramah, sopan dan baik.
Kesuksesan seseorang tidak di tentukan semata – mata oleh pengetahuan dan kemampuan teknis (hard skill) saja, tetapi lebih oleh kemampuan mengelola diri dengan orang lain (soft skill).
Hard skill merupakan faktor penting dalam dunia pekerjaan karena disini lah kita mendapat materi – materi pembelajaran yang bermanfaat dalam dunia kerja namun keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya lebih di tentukan oleh soft skill yang baik. Maka tak sedikit perusahaan – perusahaan yang menerima karyawan baru cenderung memilih calon yang memiliki ke pribadian yang baik meskipun hard skillnya standar. Alasannya sederhana : memberikan pelatihan keterampilan jauh lebih mudah daripada pembentukan karakter. faktor utama keberhasilan adalah kepercayaan diri, daya adaptasi, kepemimpinan dan  kemampuan berorganisasi.
Dalam hal ini  perguruan tinggi harus dapat menciptakan LULUSAN yang mempunyai soft skill yang baik, menguasai teknologi, bekerja mandiri, mempunyai ilmu pengetahuan yang baik, berfikir analitis, berpikir logis, dapat bekerja sama dengan tim, serta dapat berkomunikasi baik secara lisan dan tulisan.

By : Lena Lusiana Sihombing. 
Baca Selanjutnya »»  

Sabtu, 05 November 2011

Idul Adha dan ibadah Kurban

Kata Idul Adha artinya kembali kepada semangat berkurban. Berbeda dengan Idul Fitri yang artinya kembali kepada fitrah. Bila Idul Fitri berkaitan dengan ibadah Ramadhan, di mana setiap hamba Allah selama Ramadhan benar-benar disucikan sehingga mencapai titik fitrah yang suci, tetapi dalam Idul Adha tidak demikian. Idul Adha lebih berupa kesadaran sejarah akan kehambaan yang dicapai nabi Ibrahim dan nabi Ismail alaihimus salam. Karenanya di hari tersebut ibadah yang paling utama adalah menyembelih kurban sebagai bantuan terhadap orang-orang miskin.
Dalam surah Ash Shaffat 100-111, Allah swt. menggambarkan kejujuran nabi Ibrahim dalam melaksanakan ibadah kurban. Indikatornya dua hal:

Pertama, al istijabah al fauriyah yakni kesigapannya dalam melaksanakan perintah Allah sampai pun harus menyembelih putra kesayangannya.
Ini nampak ketika nabi Ibrahim langsung menemui putranya Ismail begitu mendapatkan perintah untuk menyembelihnya. Di saat yang sama ia langsung menawarkan perintah tersebut kepadanya. Allah berfirman:
“Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: “Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka fikirkanlah apa pendapatmu!”
Dan ternyata al istijabah al fauriyah ini nampak juga pada diri Ismail ketika menjawab:
“Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu, insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.”

Kedua, shidqul istislam yakni kejujuran dalam melaksanakan perintah.
Allah berfirman: “Tatkala keduanya telah berserah diri dan Ibrahim membaringkan anaknya atas pelipis (nya), (nyatalah kesabaran keduanya).”
Inilah pemandangan yang sangat menegangkan. Bayangkan seorang ayah dengan jujur sedang siap-siap melakukan penyembelihan. Tanpa sedikitpun ragu. Kata aslamaa yang artinya keduanya berserah diri menunjukkan makna bahwa penyerahan diri tersebut tidak hanya terjadi sepihak, melainkan kedua belah pihak baik dari Ibrahim maupun Ismail. Di sanalah hakikat kehambaan benar-benar nampak. Bahwa sang hamba tidak ada pilihan kecuali patuh secara tulus kepada Tuhannya. Suatu teladan kehambaan yang harus ditiru setiap orang beriman yang berjuang menuju derajat kehambaan. Karenanya pada ayat 100 seteleh itu, Allah menegaskan bahwa keduanya benar-benar hamba-Nya, Allah berfirman: “Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami yang beriman.”

Dari sini nampak bahwa untuk mencapai derajat kehambaan sejati, tidak ada lain kecuali dengan membuktikan al istijabah al fauriyyah dan shidqul istislam. Nabi Ibrahim dan nabi Ismail telah membuktikan kedua hal tersebut. Allah swt. yang Maha Mengetahui telah merekamnya. Bila Allah yang mendeklarasikannya maka itu persaksian yang paling akurat. Tidak perlu diperbincangkan lagi. Bahkan Allah swt. mengabadikannya dengan menjadikan hari raya Idul Adha. Supaya semua hamba Allah setiap tahun selalu bercermin kepada nabi Ibrahim dan nabi Ismail.
Dengan demikian, esensi Idul Adha bukan semata ritual penyembelihan kurban, melainkan lebih dari itu, membangun semangat kehambaan nabi Ibrahim dan nabi Islamil dalam kehidupan sehari-hari.
Yang perlu dikritisi dalam hal ini, adalah bahwa banyak orang Islam masih mengambil sisi ritualnya saja, sementara esensi kehambaanya dilupakan. Sehingga setiap tahun umat Islam merayakan Idul Adha, tetapi prilaku kesehariannya menginjak-injak ajaran Allah swt. Apa-apa yang Allah haramkan dengan mudah dilanggar. Dan apa-apa yang Allah perintahkan diabaikan. Bukankah Allah berfirman udkhuluu fissilmi kaafaah? Tapi di manakah makna kaffah itu dalam dataran kehidupan umat Islam? Karena itu, setiap kita memasuki hari raya Idul Adha, yang pertama kali harus kita gelar adalah semangat kehambaan yang kaffah kepada Allah. Bukan kehambaan sepenggal-sepenggal, atau kehambaan musiman.
Berapa banyak orang Islam yang rajin mentaati Allah di bulan Ramadhan saja, sementara di luar Ramadhan tidak demikian.
Berapa banyak orang Islam yang rajin ke masjid selama di Makkah saja, sementara setelah kembali ke negerinya, mereka kembali berani berbuat dosa tanpa merasa takut sedikitpun. Wallahu a’lam bishshawab

sumber :: www.baitul-hikmah.com
Baca Selanjutnya »»  

ucapan hari raya

Kami Seluruh Kru Lembaga Pers Mahasiswa
Gelora Sriwijaya Universitas Sriwijaya
Mengucapkan
Selamat Hari Raya Idul Adha 1432 H

Selamat Berkurban :)

Baca Selanjutnya »»  

Rabu, 02 November 2011

Aku tak tahu mau jadi apa?

GS. Bocah laki-laki itu bernama Aan. Ketika ditanya berapa usianya dia menjawab 12 tahun. Di tengah hujan dengan memakai topi berwarna biru dan menggendong karung di pundaknya, ia mengorek got-got yang digenangi air yang berada di fakultas Pertanian Universitas Sriwijaya untuk sekedar menemukan dua atau tiga buah botol plastik.
Ya, Aan adalah satu dari beberapa pemulung yang mengais rezekinya di Universitas Sriwijaya demi menyambung hidup. Jam kerja Aan yaitu dari pukul 11.00 hingga pukul 4 sore. Aan tinggal tak jauh dari Unsri, yaitu di gang Buntu tempat di mana para mahasiswa juga biasa ngecost di sana. Namun, Aan tidak tinggal bersama kedua orangtuanya. Ia justru tinggal dengan kedua neneknya dan bekerja mandiri sebagai pemulung untuk membantu meringankan beban neneknya. Selain memulung, di rumahnya Aan juga biasa membantu neneknya dengan mengerjakan pekerjaan rumah. Dengan mencari botol bekas, Aan biasa diberi uang oleh neneknya sebesar lima ribu rupiah untuk dua hari sebagai uang jajan.
Bocah putus sekolah ini adalah seorang anak rantauan dari pulau Bangka. Aan adalah anak kedua dari tiga bersaudara. Dan hanya adiknya yang berumur 9 tahun yang bersekolah, karena kakaknya ternyata juga putus sekolah. Ia besar dan bersekolah di sana bersama bibinya. Sedangkan ibunya tinggal di kota Bandar Lampung dan tidak bekerja apa-apa. Lain ibunya lain pula ayahnya. Ayah Aan kini ada di Jambi bekerja sebagai kuli bangunan bersama kakak pertamanya yang bernama Dian yang juga kuli bangunan.
Ketika ditanya “Aan kelas berapa?”, Aan hanya bisa menggeleng dan berkata bahwa ia sudah tidak sekolah lagi. Ia berhenti sekolah di tahun ini karena menurut pengakuannya ia malas untuk bersekolah. Ia lebih suka bekerja dan mencari uang di bandingkan duduk manis di bangku sekolah sambil menuntut ilmu bersama teman-teman. Karena Aan tidak bersekolah, maka ketika ditanya ia ingin jadi apa? Lagi-lgi ia hanya bisa menggelengkan kepala dan bingung untuk menjawab pertanyaan. Ia sadar bahwa kemalasannya dalam menuntut ilmu berujung pada pupusnya harapan Aan untuk meraih sebuah cita-cita. Aan sadar betul, bahwa dengan keadaannya sekarang sebagai seorang pemulung ia tidak bisa berharap banyak untuk masa depannya.
Namun, ketika pertanyaan kepada Aan dilontarkan kembali dengan menambahkan kata “seandainya masih sekolah”, ia menjawab pelan sambil tersenyum malu dan menunduk. Aan mempunyai sebuah cita-cita yang mulia layaknya anak-anak berumur 12 tahun yaitu menjadi seorang Polisi.
Aan memang bukan dari keluarga yang kaya dan mungkin tergolong ke dalam keluarga kurang beruntung. Namun, jika ia mau berusaha untuk mendapatkan sesuatu pastilah ia bisa menemukan jalan keluar untuk terus memperjuangkan sekolahnya dan meraih cita-citanya menjadi seorang Polisi dan bukan hanya mengorek got-got di tengah hujan sebagai seorang pemulung.(via)



Baca Selanjutnya »»  

LPM Gelora Sriwijaya Gelar Event Ulang Tahun ke-18


            GS. Minggu (30/10) LPM Gelora Sriwijaya sukses mengadakan event tahunan yang betajuk Gebyar XVIII Gelora Sriwijaya Unsri dengan tema Berita Membangun Negeri. Acara dalam bentuk seminar dan workshop ini  dilaksanakan dalam rangka  perayaan ulang tahun  LPM Gelora Sriwijaya ke 18 yang berlangsung di Gedung Pasca Sarjana Universitas Sriwijaya.
            Acara yang dimulai pada pukul 9 pagi tersebut berlangsung meriah, para peserta seminar yang berpartisipasi dalam acara tersebut umumnya berasal dari kalangan mahasiswa, namun juga ada dari kalangan pelajar dan masyarakat umum.  Meyrizkha, selaku ketua pelaksana event menuturkan bahwa diadakannnya event ini juga bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan akan dunia jurnalis terutama dalam segi penulisan.
“Selain dalam rangka peringatan ulang tahun LPM GS Unsri, tujuan dari acara ini juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di bidang jurnalistik” pungkasnya ketika ditemui di sela-sela acara.
            Dalam acara tersebut, hadir sebagai pembicara salah seorang wartawan Senior harian Sumatera Ekspres (Sumeks) yaitu Anto Narasoma dan seorang penulis buku jurnalistik dari Jakarta yaitu Sedia Willing Barus. Selain seminar dan workshop jurnalistik, digelar juga beberapa lomba yang meliputi photografi , tulis berita,  mading, karikatur , dan essay.
            Namun ada sesuatu dari acara tersebut yang begitu disayangkan, yakni karena tidak hadirnya Rektor Universitas Sriwijaya maupun yang mewakilinya dalam pembukaan acara.(arif)
Baca Selanjutnya »»